POSISI STRATEGIS INDONESIA SEBAGAI POROS MARITIM DUNIA


A.LATAR BELAKANG


       Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 17.504 pulau. Nama alternatif yang biasa dipakai adalah Nusantara. Dengan populasi Hampir 270.054.853 juta jiwa pada tahun 2018, Indonesia adalah negara berpenduduk terbesar keempat di dunia dan negara yang berpenduduk Muslim terbesar di dunia, dengan lebih dari 230 juta jiwa.


       Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi besar menjadi poros maritim dunia. Poros maritim merupakan sebuah gagasan strategis yang diwujudkan untuk menjamin konektifitas antar pulau, pengembangan industri perkapalan dan perikanan, perbaikan transportasi laut serta fokus pada keamanan maritim.
      Indonesia memiliki potensi besar menjadi poros maritim dunia mengingat Indonesia berada di daerah equator, antara dua benua Asia dan Australia, antara dua samudera Pasifik dan Hindia, serta negara-negara Asia Tenggara. Untuk dapat menjadi poros maritim dunia maka sistem pelabuhan di Indonesia harus dimodernisasi sesuai dengan standar internasional sehingga pelayanan dan akses di seluruh pelabuhan harus mengikuti prosedur internasional.




B.RUMUSAN MASALAH

a. Mengapa Indonesia dikatakan sebagai poros maritim Dunia?
b. Hubungan Letak , Batas, dan Luas wilayah Indonesia terhadap masyarakat Indonesia?
c. Perkembangan apa yang terjadi terhadap transportasi dan perdagangan di Indonesia serta potensi sumber daya kelautan?

C.PEMBAHASAN

1. Lokasi 

     a. Astronomis 

     Indonesia secara astronomis terletak pada 6ºLU- 11ºLS dan antara 95º BT-   141ºBT.    Letak secara astronomis berarti letak berdasarkan garis lintang dan bujur. Garis lintang merupakan garis khayal pada peta atau globe yang sejajar dengan khatulistiwa. Garis khatulistiwa membelah bumi menjadi dua belahan utara dan belahan selatan




Dampak negative yang ditimbulkan dari letak astronomis Indonesia
1). Indonesia mendapat panas yang banyak sehingga menyebabkan kekeringan
 2). Banyak terjadi gempa bumi,,karena Indonesia terletak di jalur patahan lempeng kerak dunia. indonesia terletak di jalur patahan lempeng kerak dunia atau ring of fire sehingga di Indonesia banyak gunung berapi sehingga memungkinkan Indonesia sering terjadi Gempa Bumi
3). Terlalu luas perairan Indonesia sehingga menyebabkan susahnya  pengawasan AL terhadap penyusup.
4). Indonesia yang terletak pada posisi ekuator membuat rawan pada topan tropis dan juga angin puting beliung yang menghancurkan.
5). Terdorong lempengan dari arah selatan sehingga kepulauan kita berubah  posisi garis lintangnya.
6). Karena di khatulistiwa sehingga debu sedunia berkumpul digaris khatulistiwa akibatnya segala jenis penyakit mudah timbul di negara kita


       b. Geografis   


   Letak geografis sendiri dari Indonesia sendiri memiliki arti bahwa letak Indonesia dilihat dari kenyataan yang sebenarnya di muka bumi. Indonesia secara geografis terletak di antara dua benua dan dua samudera. Dua benua yaitu benua Australia dan Benua Asia, sedangkan dua samudera yaitu Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Indonesia berada pada posisi silang dunia atau world cross position. Dengan adanya posisi tersebut membuat Indonesia menjadi pusat jalur lalu lintas dunia.








       c. Geologis



  • Indonesia dilalui oleh dua rangkaian pegunungan besar di dunia yaitu rangkaian Sirkum Meditrania dan Sirkum Pasifik.
  • Indonesia terletak pada pertemuan tiga lempeng lithosfer yaitu lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia dan lempeng Pasifik.
  • Indonesia terletak pada tiga daerah dangkalan yaitu dangkalan Sunda, dangkalan Sahul dan daerah laut pertengahan Australia Asiatis.


Kondisi geologis Indonesia yang memiliki banyak gunung api ini memiliki dampak positif maupun negatif. Selain menyebabkan tanah di Indonesia memiliki tingkat kesuburan yang tinggi, hal ini juga menyebabkan sering terjadi bencana alam yang disebakan peristiwa vulkanik.

2. Batas Wilayah

         a. Batas Wilayah Darat 
  • Sebelah utara, negara Indonesia dibatasi oleh negara  : Malaysia, Singapura, Samudera Pasifik, Filipina, Thailand, dan Vietnam.
  • Sebelah barat, negara Indonesia dibatasi oleh  : Samudera Hindia dan negara India.
  • Sebelah Selatan, negara Indonesia dibatasi juga oleh  : Samudera Hindia dan negara Timor Leste.
  • Sebelah timur, negara Indonesia dibatasi oleh : negara Papua Nugini.
        b. Batas Wilayah Perairan


a. Utara   = Berbatasan dengan Laut China Selatan dan Samudera Pasifik
b. Selatan = Berbatasan dengan Samudera Hindia
c. Timur    = Berbatasan dengan Samudera Pasifik
d. Barat     = Berbatasan dengan Samudera Hindia

3. Luas Wilayah



KOMPONEN
LUAS
Luas Wilayah Kedaulatan:

·         Perairan Pedalaman dan Perairan Kepulauan
·         Laut Teritorial
3.110.000 km²
290.000 km²
Luas Wilayah Berdaulat:

·         Zona Tambahan
·         Zona Ekonomi Ekslusif
·         Landas Kontinen
270.000 km²
3.000.000 km²
2.800.000 km²
Luas Perairan Indonesia
6.400.000 km²
Luas NKRI (Darat + Perairan)
8.300.000 km²
Panjang Garis Pantai
108.000 km ²

4. Karakteristik Wilayah Perairan di Indonesia

Karakteristik wilayah Indonesia baik di daratan maupun lautan sangat dipengaruhi oleh kondisi geologi yang terletak di antara pertemuan tiga lempeng tektonik, yaitu Lempeng Benua Eurasia, Lempeng Samudra Pasifik, dan Lempeng Samudra Indo-Australia. Ketiga lempeng tersebut saling bertumbukan membentuk topografi yang beranekaragam mulai dari pegunungan sampai dataran rendah.




     Pertemuan dua benua membuat wilayah Indonesia memiliki keaneka ragaman hayati. Wilayah Indonesia bagian barat dipengaruhi flora dan fauna Asia, sedangkan wilayah bagian timur dipengaruhi flora dan fauna benua Australia.
    Bentuk wilayah Indonesia yang berupa kepulauan membuat beragamnya suku dan budaya Indonesia, karena setiap pulau yang terpisah memiliki perkembangan sejarah sendiri yang menumbuhkan beragam kebudayaan.
    Pertemuan dua benua ini juga merupakan pertemuan dua lempeng patahan bumi. Akibatnya banyak gunung berapi yang berada di Indonesia. Ini membuat lahan indonesia subur dari endapan abu volkanik. Tapi ini juga membuat Indonesia rentan terhadap letusan gunung berapi.


Secara biofisik wilayah laut dapat dibagi berdasarkan daerah permukaan (pelagik) maupun daerah dasar laut (bentik). Selain itu, dapat dibagi secara horizontal maupun vertikal. Daerah pelagik dapat dibedakan secara horizontal ke beberapa zona, sebagai berikut:

a. Zona Neritik yaitu zona perairan yang terletak di atas paparan benua. Daerah dasar (zona bentik) yang terletaj dibawah zona neritik disebut zona paparan (sublitoral). Zona paparan merupakan habitat dari berbagai organisme seperti rumput laut, padang lamun, dan terumbu karang. Daerah peralihan dari zona paparan dengan daratan disebut zona litoral dan estuaria. Zona litoral merupakan wilayah pantai yang kaya akan sumber daya seperti mangrove.

 b. Zona Oseanik  yaitu semua perairan terbuka seperti Samudera.


   Berdasarkan daya tembus cahaya matahari terhadap air laut, secara vertikal daerah pelagik dibedakan atas sebagai berikut:

a) Zona Fotik (eufotik atau epipelagik), yaitu  perairan pelagik yang mendapatkan cahaya matahari. Zona Fotik memiliki kedalaman 100-500 m.

b) Zona Afotik yaitu perairan pelagik yang tidak tembus cahaya matahari sehingga gelap. Zona afotik dibedakan lagi, yang meliputi:

1) Zona meso pelagik merupakan bagian paling atas dari zona afotik yang berkedalaman antara 700-1.000 m. Zona ini memiliki suhu 10 derajat celcius.
2) Zona bati pelagik merupakan zona afotik yang berkedalaman 1.000-4.000 m, dengan memiliki suhu 10-4 derajat celcius.
3) Zona abisal pelagic merupakan zona yang memiliki kedalaman 6000 meter.
4) Zona hadal pelagik merupakan  zona yang berkedalaman lebih dari 6.000-10.000 m, termasuk perairan terbuka dengan palung laut yang sangat dalam.

Berdasarkan topografi dasar laut, perairan Indonesia terdiri atas perairan laut dangkal (paparan) dan perairan laut dalam (jeluk). Paparan yang terdapat di Indonesia yaitu Paparan Sunda dan Paparan Arafura-Sahul, sedangkan perairan dalam antara lain Laut Banda dan Laut Sulawesi.

Selain paparan (shelf) yang dangkal, terdapat bentukan dasar laut di Indonesia, yaitu:
a. Basin ialah depresi/cekungan yang luas di dasar laut yang berbentuk bulat atau lonjong. (contoh: Laut Sulawesi)
b. Palung ialah depresi/cekungan laut dalam yang memanjang di dasar laut, contohnya Palung Weber. Terdapat 2 jenis palung, yaitu trench dan trough. Palung terbentuk akibat tumbukan antara lempeng benua dan lempeng samudra.
c. Rise ialah  bentukan pegunungan di dasar laut yang berbentuk kerucut.
d. Ridge ialah bentukan pegunungan di dasar laut yang berbentuk agak datar.
e. Seamount ialah gunung api bawah laut. (contoh: gunung api di Laut Banda & Kepulauan Sitaro)

a. PAPARAN SUNDA  
Merupakan paparan venía yang terluas di Dénia. Luas paparan sunda meliputi 1,8 juta km2, dengan kedalaman kurang dari 100 meter


b. PAPARAN ARAFURA-SAHUL 
Terletak di bagian timur Indonesia yang memiliki luas 1,5 juta km2. Kedalaman rata-rata paparan Arafura-Sahul antara 30-90 meter. Paparan ini meaghubungkan Pulau Papua, Kepulauan Aru, dan Australia.



c. PERAIRAN LAUT DALAM
Terletak di antara Paparan Sunda dan Paparan Arafura-Sahul. Topografi datar laut dalam sangst kompleks dengan berbagai bentuk basin dan palung.


5. Karakteristik Wilayah Daratan di Indonesia

 Karakteristik topografi di daratan terjadi karena adanya tumbukan lempeng. Akibat hasil tumbukan lempeng tersebut di antaranya:
a. Adanya jalur pegunungan yang merupakan kelanjutan dari pegunungan dunia, yaitu Sirkum Mediterania dan Sirkum Pasifik.
b. Membentuk rangkaian kepulauan di sebelah barat Pulau Sumatra seperti Pulau Simeulue, Pulau Nias, Pulau Siberut, dan Pulau Enggano.
c. Membentuk daratan dari hasil proses pengangkatan dasar laut, sepert Pegunungan Jayawijaya, Maros, Pegunungsn Sewu, dan Padalarang.
d. Membentuk jalur-jalur patahan yang sangat berpotensi terjadinya gempa bumi.
e. Zona tumbukan lempeng tektonik juga membentuk jalur gunung api aktif.

    Selain topografi berbukit dan pegunungan, di Indonesia terdapat banyak topografi landai sampai datar. Topografi ini terletak di sebelah timur Pulau Sumatra, Pantai Utara Jawa, dan bagian barat, selata, dan timur Pulau Kalimantan. Bagian landai ini dialiri sungai-sungai besar. Bagian landai beserta sungai-sungainya bersambung dengan Paparan Sunda. 
   Pegunungan di Indonesia yang merupakan kelanjutan dari Sirkum Mediterania: Pegunungan Bukit Barisan, Pegunungan di Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara, sampai Maluku. Yang merupakan kelanjutan dari Sirkum Pasifik: pegunungan yang ada di Sulwesi Utara dan Maluku Utara.          

6. Perkembangan transportasi dan perdagangan nasional di Indonesia



     Posisi strategis perairan Indonesia menjadikannya sebagai lintasan kapal dunia, baik dari arah timur ke barat maupun sebaliknya, baik dari Samudra Pasifik ke Samudra Hindia maupun sebaliknya. Hal ini menunjukkan bahwa selain sebagai penghasil sumber pangan dan pariwisata bahari, perairan juga berfungsi sebagai jalur perdagangan antarbangsa.
     Berkaitan dengan jalur perdagangan dan distribusi penumpang saat ini pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan mengenai pemgembangan tol laut. Tol laut adalah kapal laut yang berlayar secara rutin dan terjadwal yang menghubungkan wilayah Indonesia dari barat sampai timur dan dari utara sampai selatan.
     Menurut Prihartono (2015) dalam pengembangan tol laut terdapat konsep wilayah depan (foreland) dan wilayah dalam (hinterland). Konsep wilayah ini merupakan koridor ekonomi yang berbasis maritim dan sistem logistik untuk mendukung sektor perdagangan, baik dari sumber daya kelautan maupun daratan. Selain itu, koridor ekonomi tersebut akan mendorong terciptanya pusat-pusat pertumbuhan baru dan pemerataan ekonomi di seluruh wilayan Nusantara.
      Pada tol laut terdiri atas kapal pelayaran untuk peti kemas dan penumpang. Tol laut untuk peti kemas harus didukung oleh pelabuhan laut yang andal, baik dari segi kapasitas daya tampung, data, dan sistem informasi, maupun dokumentasi, dan memperhatikan karakteristik muatan barang. Tol laut peti kemas harus memiliki pelayaran yang rutin dan terjadwal dan memiliki akses yang baik terhadap daratan, seperti pelabuhan, terminal, sungai, dan kawasan pesisir.
       Untuk menuju Negara poros maritime dunia, Pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan mengenai pengembangan tol laut di wilayah perairan Indonesia. Salah satu elemen yang mendukungnya ialah dibangunnya pelabuhan


7. Potensi sumber daya kelautan di Indonesia

    a. Sumber daya perikanan


           
          Indonesia memiliki keanekaragaman jenis ikan dunia. Sekitar 2000 jenis spesies ikan terdapat di Indonesia. Dari jumlah spesies tersebut, baru sekitar 400 spesies yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Ikan yang memiliki nilai ekonomis tinggi diklasifikasikan menjadi 5 kelompok, yaitu ikan pelagis besar, ikan pelagis kecilm ikan karang, ikan demersal, dan ikan hias. Selain jenis ikan, potensi kelautan yang bernilai ekonomis tinggi yaitu jenis krustacea, moluska, dan ekinodermata.
           Indonesia memiliki luas lebih kurang 5,8 juta km2 dengan garis pantai sepanjang 81.000 km, dengan potensi sumberdaya ikan diperkirakan sebesar 6,4 juta ton per tahun yang tersebar di perairan wilayah Indonesia dan perairan ZEEI (Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia), yang terbagi dalam sembilan wilayah perairan utama Indonesia.
           Di samping itu terdapat potensi pengembangan untuk (a) budidaya laut terdiri dari budidaya ikan (antara lain kakap, kerapu, dan gobia), budidaya moluska (kerang-kerangan, mutiara, dan teripang), dan budidaya rumput laut, dan (e) bioteknologi kelautan untuk pengembangan industri bioteknologi kelautan seperti industri bahan baku untuk makanan, industri bahan pakan alami, benih ikan dan udang, industri bahan pangan. 


    b. Pariwisata Bahari

           Indonesia memiliki potensi pariwisata bahari yang memiliki daya tarik bagi wisatawan. Selain itu juga potensi tersebut didukung oleh kekayaan alam yang indah dan keanekaragaman flora dan fauna. Misalnya, kawasan terumbu karang di seluruh Indonesia yang luasnya mencapai 7.500 km2 dan umumnya terdapat di wilayah taman laut. Selain itu juga didukung oleh 263 jenis ikan hias di sekitar terumbu karang, biota langka dan dilindungi (ikan banggai cardinal fish, penyu, dugong, dll), serta migratory species.
           Potensi kekayaan maritim yang dapat dikembangkan menjadi komoditi pariwisata di laut Indonesia antara lain: wisata bisnis (business tourism), wisata pantai (seaside tourism), wisata budaya (culture tourism), wisata pesiar (cruise tourism), wisata alam (eco tourism) dan wisata olah raga (sport tourism).
            Sumber daya hayati bahari sangat mendukung dalam pengembangan pariwisata bahari, seperti terumbu karang, ikan hias, padang lamun, hutan mangrove, dan berbagai keunikan lainnya. Selain itu, kondisi ombak perairan Indonesia yang bervariasi sangat memungkinan wisatawan untuk memilih banyak kegiatan wisaya seperti berenang, surfing, ski, diving, snorkeling, dan berlayar.

           Objek wisata yang harus dijadikan modal utama dalam pengembangan pariwisata bahari adalah terumbu karang. Indonesia memiliki kawasan terumbu karang yang sangat luas yaitu 85.000 km² dan termasuk negara yang memiliki kawasan terumbu karang terbaik di dunia. Kepulauan Wakatobi, Pulau Flores, Bunaken, Kepulauan Riau, dan Lombok merupakan kawasan terumbu karang yang telah terkenal keindahannya.

D. KESIMPULAN DAN SARAN

   Kesimpulannya ialah, hanya dengan berdasarkan letak, Letak astronomis, geografis, maupun geologis dalat memberikan dampak yang berbeda-beda untuk wilayah di Indonesia.
   Saran saya ialah agar ware negara Indonesia dapat lebih bijak lagi dalam mempergunakan kekayaan sumber daya sehingga dapat menghasilkan potensi-potensi lain yang jauh lebih besar lagi untuk memajukan Indonesia


DAFTAR PUSTAKA

https://www.eduspensa.id/batas-batas-wilayah-negara-indonesia/#a

https://brainly.co.id/tugas/1306937

http://kurniapuspita-potensi-sumber-laut-ind.blogspot.com

https://www.scribd.com/document/355309128/rangkuman-Posisi-Strategis-Indonesia-Sebagai-Poros-Maritim-Dunia-Autosaved-docx

https://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia


Comments

Popular Posts